Senin, 21 April 2014

Yuk, Terapkan Sistem Organisasi Belajar di Organisasimu!


Aktif di dalam organisasi adalah hal yang biasa. Sebagai mahasiswa pasti kalian sering gabung dengan himpunan mahasiswa di kampus, BEM, UKM hingga organisasi diluar kampus lainnya. Tapi apakah organisasi yang kamu ikuti itu sudah menerapkan Systems Learning Organization Model belum? Atau masih banyak yang belum tahu apa itu Systems Learning Organization Model?
Maksudnya organisasi belajar disini bukan organisasi yang mengadakan program belajar seperti di sekolah melainkan kemampuan sebuah organisasi untuk terus mengembangkan dan memperbaiki organisasinya (kita sebut dengan belajar) secara berkelanjutan untuk mencapai tujuan organisasinya tersebut.

Sistem organisasi belajar perlu diterapkan di organisasimu untuk bisa terus memajukan organisasimu. Kalian tentu pernah mendengar istilah “belajar sepanjang hayat” kan? Nah begitupun dalam sebuah organisasi. Kita perlu mengembangkan organisasi kita, melakukan berbagai perubahan untuk mengikuti perkembangan zaman, agar organisasi kita bisa menaikkan level kualitasnya. Intinya, perubahan itu penting sekalipun organisasi kita sudah berada di puncak kesuksesan. Karena kita tentu tak mau organisasi kita menjadi stuck disuatu titik dan tidak bisa mencapai kejayaan di masa depan hanya karena tidak adaptif dengan keadaan sekitar. Apapun organisasinya, mau dibidang seni, politik, ataupun sosial sekalipun ya tetep diperlukan sistem organisasi belajar itu.
Berdasarkan buku Building Learning Organization 2nd Edition yang ditulis Michael J Marquardt tahun 2002, sistem organisasi belajar dibagi menjadi lima sub sistem.

Dinamika belajar
Cara belajar seseorang tentu berbeda-beda, maka cara belajar para anggota di organisasimu juga bervariasi. Maka mulailah mengelompokkan mereka berdasarkan tipe, level dan disiplin. Hal ini diperlukan ketika mereka bekerja dalam tim, agar kita sebagai anggota bisa bekerja lebih efektif dan efisien.
Tipe belajar : adaptif, antisipatori, deutro, aksi.
Level : individual, kelompok, organisasi
Disiplin : berpikir sistem, visi bersama, model mental, kecakapan pribadi, dialog
Transformasi Organisasi
Sebuah organisasi yang belajar tentu akan terus melakukan perubahan di sektor inti organisasinya. Contoh : visi, struktur, strategi dan budaya. Loh kenapa harus merubah visi? Bukannya visi adalah nilai kesakralan sebuah organisasi? Nah, coba dipikirkan, kalau visi yang kita miliki telah dicapai apa masih perlu mempertahankan visi tersebut? Apa kita masih mau berada dititik yang sama untuk 2-3 tahun ke depan? Kalau tidak, tandanya kita harus bertransformasi! Ubah visi untuk menaikkan level organisasi kita.

Pemberdayaan Orang
Organisasi terbentuk karena memiliki SDM atau anggota organisasi. Maka setiap anggotanya harus diperdayakan sebagaimana potensi yang dimilikinya. Baik secara internal ataupun external, tidak memandang level dan jabatan,  setiap anggota berhak mendapatkan haknya untuk belajar dalam hal ini meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya.

Manajemen Pengetahuan
Nah kalau istilah yang ini kalian pasti sering dengar, knowledge management! Pengetahuan yang kita miliki harus dikelola dengan baik. Empat tahap yang diperlukan dalam mengelola pengetahuan adalah : akuisisi, kreasi, simpan, dan transfer. Mau tahu lebih lanjut mengenai Knowledge Management? Coba googling!

Penerapan Teknologi
Di era teknologi yang serba canggih ini, penerapan teknologi dalam sebuah organisasi harus dikembangkan secara optimal. Sekecil apapun teknologi yang digunakan, tetap harus diterapkan secara sistemik dan sistematik. Aspek penerapan teknologi yang harus kita analisis lebih dalam adalah teknologi informasi, pembelajaran berbasis teknologi, sistem pendukung dan kinerja eketronik.

Jadi bagaimana? Sudah siap menerapkan sistem organisasi belajar di organissasimu? Atau masih takut melakukan gebrakan di dalam organisasimu? Biar kalian tidak bingung, silahkan baca buku Building Learning Organization dari Marquardt lebih dalam!

source

Tidak ada komentar:

Posting Komentar